
Masa kanak -kanak memiliki pengaruh pada semua aspek kehidupan ketika seseorang menjadi orang dewasa. Salah satu yang dipengaruhi oleh pengalaman sebagai seorang anak adalah cinta, bagaimana seseorang mencintai ketika orang dewasa.
Mengenai efeknya, sebuah studi yang dibagikan oleh moral filsafat mengelompokkan lima jenis bagaimana seseorang mencintai menurut pengalaman yang ia rasakan sebagai seorang anak.
Perlu diingat, pengelompokan tentu saja melalui proses penyederhanaan dan generalisasi. Jadi, orang yang diklasifikasikan dapat bereaksi sangat berbeda terhadap situasi. Berikut adalah lima cara yang disukai orang ketika orang dewasa dipengaruhi oleh saat -saat ketika mereka masih kecil.
1. kesenangan
Sebagai seorang anak, yang menyenangkan biasanya berurusan dengan orang tua yang kritis tetapi juga terlalu protektif. Karena itu, sebagai anak -anak, mereka selalu berusaha menjadi baik atau setidaknya terlihat baik, sehingga semuanya dilakukan dengan benar dan tidak menjadi beban keluarga.
Kegembiraan biasanya sangat peduli dengan orang lain, benar -benar memahami orang lain, dan memiliki perasaan dan suasana hati yang baik. Keterampilan yang mereka gunakan ini untuk memenuhi kebutuhan orang lain, terutama pasangan.
Namun, sehingga hubungan menjadi lebih sehat dan lebih stabil, lebih baik belajar belajar serius perasaan mereka sendiri dan berbagi dengan pasangan, daripada selalu melakukan apa yang diharapkan dari mereka.
2. Korban
Masa kecil anak yang menyakitkan sering menjadikannya korban ketika dia dewasa. Biasanya, korban memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah dan beberapa bahkan hidup dengan kecemasan dan depresi.
Ini menyebabkan korban menjadi sangat pasif dalam hubungan cinta dan cenderung membiarkan semuanya terjadi. Seringkali, jika semuanya berjalan lancar, ketakutan muncul dalam diri bahwa kenangan yang menyakitkan akan datang lagi
Sehingga hubungannya lebih sehat dan lebih stabil, disarankan bagi korban untuk belajar mencintai diri mereka sendiri dan mencoba membuat pembelaan alih -alih membiarkan semuanya terjadi.
3. Pengontrol
Jenis pengontrol, sebagai seorang anak, seperti biasanya terasa diabaikan dan hampir selalu tidak diurus. Mereka cenderung mandiri dan tangguh karena mereka harus belajar menjaga diri mereka sendiri sejak kecil.
Untuk pengontrol, alih -alih kelemahan, kemarahan dianggap sebagai kekuatan. Pengontrol juga sangat jarang keluar dari zona nyaman karena akan terasa tidak aman dan cenderung menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
Dalam suatu hubungan, pengontrol perilakunya sangat dominan dan cenderung terlihat rendah. Mereka juga terkadang mencoba mengendalikan mitra. Sehingga hubungan menjadi sehat, disarankan agar pengontrol belajar untuk percaya, Legowo, dan menguasai kemarahan.
4. Keraguan
Biasanya, keraguan diciptakan dari orang tua yang tidak dapat diprediksi. Masa kanak -kanak adalah tidak plus yang mereka tidak pernah merasa penting bagi orang tua dan hidup dengan takut kecewa.
Hal untuk membentuk keraguan adalah orang yang merindukan atau menginginkan cinta. Mereka menginginkan hubungan yang stabil dan andal. Karena itu, ketika mereka tumbuh dewasa, mereka cenderung mengidealkan cinta hubungan a.k.a yang romantis tanpa harapan.
Namun, di sisi lain, keraguannya suka ragu dan takut bahkan dengan konflik kecil. Karena itu, sehingga romansa itu stabil dan sehat, Anda harus ragu -ragu untuk belajar tenang dan memberikan hubungan waktu, daripada terlalu berkomitmen sehingga kecewa pada akhirnya.
5. Penghindaran
Perasaan membuat kita lemah dan harus selalu mandiri. Setidaknya itu diajarkan oleh orang tua yang menghindari. Sejak kecil, penghindaran telah belajar secara mandiri, bahkan mengesampingkan emosi dan kebutuhan.
Sebagai orang dewasa, penghindaran cenderung menjauh dari orang -orang dan lebih bergantung pada logika dan argumen rasional daripada perasaan. Bagi mereka, hampir tidak ada yang lebih buruk dari perubahan suasana hati orang lain.
Oleh karena itu, sehingga hubungan tetap sehat dan stabil, penghindaran harus mulai belajar untuk menjadi dekat dengan orang lain, setidaknya terbuka. Selain itu, mereka juga harus terbuka dan jujur dengan perasaan mereka sendiri.