
Investasi bukan lagi hal tabu, peluang dan resiko investasi reksadana setidaknya telah sedikit didengar oleh usia produktif hingga dewasa. Namun sebagian orang menganggap sepele pentingnya investasi di usia muda, bahkan beranggapan lebih baik menikmati hidup selagi muda. Memang tidak ada salahnya dengan menikmati hidup di usia muda, tapi coba pikirkan kembali untuk dapat menikmati hidup hingga usia lanjut.
1. Mengetahui Peluang dan Resiko Investasi Reksadana agar tidak salah Berinvestasi
Secara garis besar, Reksadana merupakan suatu wadah bagi masyarakat pemodal untuk menghimpun dana mereka yang selanjutnya akan diinvestasikan ke portfolio Efek oleh Manajer Investasi. Di lapangan, Manajer Investasi akan dibantu oleh tenaga ahli dalam pengelolaan investasi yakni Tim Pengelola dan Komite Investasi salah satunya seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Tidak perlu dana yang besar untuk berinvestasi di Reksadana, cukup dengan uang dingin atau uang yang tidak terpakai untuk kepentingan apapun yang kamu miliki.
2. Pahami Jenis Reksadana
Nyatanya Reksadana memiliki berbagai macam jenis tergantung level resiko, pahami dengan baik agar tidak salah berinvestasi. Sesuaikan dengan kemampuan finansial serta peranan emosi pribadimu agar dapat berinvestasi dengan aman dan nyaman. Berikut beberapa jenis Reksadana yang wajib diketahui :
Reksadana Saham
Reksadana satu ini memiliki profil resiko paling tinggi diantara jenis lainnya karena hasil imbal balik yang diberikan juga sangat tinggi mencapai 18 persen dalam setahun. Perlu ditekankan bahwa Reksadana Saham adalah jenis investasi jangka panjang, jadi kamu jangan kaget jika terjadi penurunan nilai yang diakibatkan fluktuasi pasar modal pada tahun-tahun tersebut. Durasi yang tepat untuk berinvestasi saham sebaiknya pada kurun waktu lebih dari 5 hingga 20 tahun, gunakan reksadana jenis saham untuk kebutuhan dana pensiun dan pendidikan anak.
Reksadana Campuran
Seperti namanya, Reksadana Campuran merupakan jenis investasi campuran antara saham dan obligasi. Level resikonya menengah atau lebih kecil dibandingkan Reksadana Saham, demikian pula dengan imbal balik yang diberikan tidak akan setinggi saham. Kamu bisa menggunakan jenis investasi ini untuk keperluan di atas 3 tahun, seperti membeli rumah atau kebutuhan transportasi pribadi.
Reksadana Obligasi
Reksadana Obligasi menempati urutan ketiga dengan level resiko menengah-kecil dengan imbal balik atau return yang setara dengan level tersebut, yupp..nilainya akan berada di bawah Reksadana Campuran. Investasi iniĀ berisikan surat utang korporasi hingga negara dan kamu bisa menggunakan jenis reksadana ini untuk keperluan di bawah 3 tahun seperti membuat acara resepsi pernikahan impian.
Reksadana Pasar Uang
Reksadana satu ini adalah jenis yang sangat kalem dan banyak diminati oleh investor pemula, resiko yang dimiliki sangat kecil dibandingkan jenis reksadana lainnya. Berisi dana tunai atau obligasi yang akan jatuh tempo sehingga imbal balik yang diberikan akan lebih kecil namun sedikit di atas deposito. Reksadana Pasar Uang sangat cocok untuk berinvestasi jangka pendek yakni kurang dari satu tahun, tujuannya untuk menjaga likuiditas tabungan kamu agar tetap stabil bahkan mendapat imbal balik, meskipun kecil namun sangat berarti.
3. Tidak Muluk-Muluk, Hanya dengan Rp10.000!
Kemudahan demi kemudahan selalu diberikan untuk semakin mempermudah kaum muda untuk mulai mencoba berinvestasi. Hanya dengan sepuluh ribu rupiah saja, kamu dapat mencoba investasi di jenis Reksadana apapun. Tetap perhatikan harga yang tertera pada tiap jenis reksadana akan berbeda, silahkan untuk memilih jenis investasi yang paling dipahami dan cocok dengan sumber penghasilanmu.
4. Langkah Memulai Berinvestasi
Kini semakin banyak dan berkembang aplikasi atau platform untuk memudahkanmu berinvestasi, seperti Bareksa, Bibit, hingga Ajaib yang bisa menjadi salah satu referensi untuk memilih manajemen investasi yang tepat. Perlu dipahami bahwa penentu harga Reksadana adalah kesuksesan dan strategi tiap-tiap manajer investasi dalam mengelola keuangan para investornya. Kenali kelebihan dan kekurangan manajemen investasi yang sesuai dengan dirimu.
Setelah menentukan platform dan memahami jenis reksadana, hal terpenting lainnya adalah menentukan jangka waktu berinvestasi. Tentukan goals kamu terlebih dahulu, kebutuhan paling diinginkan di masa mendatang, berinvestasi untuk dana pernikahan atau dana pensiun. Kemudian setting waktu, misalkan 3 tahun atau 10 tahun. Dan terakhir sesuaikan dengan jenis Reksadana yang telah kamu pahami tadi, hal tersebut mengurangi resiko-resiko yang tidak diinginkan. Hal lain yang perlu diperhatikan dapat kamu lihat di halaman berikut ini.
5. Ada Peluang, Ada Resiko!
Dalam berinvestasi selalu ada resiko karena investasi tidak akan selamanya dalam kondisi baik. Mengetahui lebih dini tentang resiko akan jauh lebih baik untuk tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan. Berikut beberapa resiko yang wajib diketahui investor Reksadana :
- Tidak adanya jaminan dari pemerintah, jika reksadana mengalami kerugian maka akan ditanggung oleh masing-masing investor.
- Tidak adanya proteksi jiwa karena memang murni investasi dan tidak dapat digantikan atau dilanjutkan pihak manapun.
- Kedisiplinan mandiri, keinginan dan pengetahuan akan pasar modal sangat dibutuhkan karena apabila lalai maka investor kehilangan momentum.
- Reksadana pun bisa dibubarkan kapanpun atau suspend sementara, pastikan memilih reksadana yang memiliki kinerja baik.
- Pencairan dana harus menunggu.
Pemahaman tentang investasi sangat perlu diterapkan pada usia produktif, jumlah investor muda di Indonesia melonjak tinggi semenjak pandemi. Kondisi lapangan pekerjaan yang kian terbatas, pemutusan hubungan kontrak kerja, kerugian bisnis akibat pembatasan wilayah dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran. Dengan memahami peluang dan resiko investasi reksadana, diharapkan masyarakat Indonesia memiliki keadaan ekonomi yang baik dan stabil di tengah pandemi.